Dunia telekomunikasi itu ibarat lautan luas. Banyak ikan yang bisa dijaring di dalamnya, baik yang kecil ataupun ikan besar, dimana meski jumlahnya lebih sedikit namun lebih nampol jika ada yang tertangkap.
Ikan-ikan kelas kakap ini adalah pasar enterprise, dimana dulunya BlackBerry sangat berkuasa di sini. Namun harus diakui, BlackBerry sudah tak seperti dulu lagi. Alhasil, vendor ponsel lain pun menjajal peruntungan untuk merebut pasar ini.
Caranya? Berhadapan dengan pasar korporat tentu harus menggunakan jurus berbeda dibandingkan saat berhadapan dengan pelanggan biasa (end user). Vendor harus bisa menawarkan layanan nilai tambah (value added service) yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan korporat.
Dua isu utama di pelanggan korporat adalah soal keamanan dan bagaimana layanan tersebut mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dan karyawannya.
Untuk itulah Samsung mengeluarkan layanan Knox berbarengan dengan peluncuran Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Kedua ponsel flagship terbaru Samsung ini memang dirakit khusus untuk langsung pas dengan Samsung Knox yang telah ditingkatkan kemampuannya.
Samsung Knox menawarkan layanan mobile platform yang aman dari satu pihak ke pihak lainnya serta menawarkan fitur perlindungan real time dari potensi serangan berbahaya.
Duet Galaxy S6 dan layanan Knox siap untuk diadopsi perusahaan secara langsung untuk menyederhanakan dan meningkatkan manajemen perangkat mobile.
Selain itu ada juga fitur Find My Mobile yang akan mengamankan perangkat yang hilang dan melindungi informasi pribadi melalui sejumlah layanan, di antaranya dengan pengendalian jarak jauh baru 'Reactivation lock'. Dengan jenis pemindai sidik jari yang ditingkatkan, fitur ini juga menyediakan otentikasi cepat dan menyimpan data enkripsi dalam perangkat dengan aman.
Min Seok Kang, Senior Manager Global Product Planning Samsung bahkan berani mengatakan bahwa Galaxy S6 dan S6 Edge adalah perangkat genggam yang paling aman saat ini.
"Dan dengan adanya layanan Knox dan Find My Mobile dapat menjadi andalan perusahaan untuk mengamankan data-data mereka," ungkapnya saat berbincang dengan wartawan Indonesia di sela Mobile World Congress yang berlangsung di Fira de Barcelona.
Merekrut Punggawa BlackBerry
Untuk mengejar ambisi di pasar korporat, Samsung pun tak cuma melakukan inovasi dari segi layanan. Tetapi juga turut memperkuat tim khusus untuk bersaing di pasar kelas kakap ini.
Salah satunya dengan merekrut mantan bos BlackBerry Gregory Wade. Pria asal Kanada itu sebelumnya adalah bagian penting saat BlackBerry mengecap masa-masa jayanya beberapa tahun lalu.
Di BlackBerry, Wade terakhir menduduki posisi sebagai Senior Vice President & Regional Managing Director East Asia. Sementara di Samsung dia kini menjabat Vice President Enterprise Business Team dan berkantor di Suwon, Gyeonggi-do, Korea Selatan dan telah bergabung sejak akhir tahun 2014.
Wade pun jadi salah satu eksekutif Samsung yang naik panggung saat Galaxy S6 dan S6 Edge diperkenalkan kemarin di Barcelona, selain CEO & Head of IT & Mobile Communications Division Samsung JK Shin. Jadi bisa dibayangkan betapa pentingnya divisi Enterprise yang dipimpin Wade bagi Samsung ke depannya.
Ikan-ikan kelas kakap ini adalah pasar enterprise, dimana dulunya BlackBerry sangat berkuasa di sini. Namun harus diakui, BlackBerry sudah tak seperti dulu lagi. Alhasil, vendor ponsel lain pun menjajal peruntungan untuk merebut pasar ini.
Caranya? Berhadapan dengan pasar korporat tentu harus menggunakan jurus berbeda dibandingkan saat berhadapan dengan pelanggan biasa (end user). Vendor harus bisa menawarkan layanan nilai tambah (value added service) yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan korporat.
Dua isu utama di pelanggan korporat adalah soal keamanan dan bagaimana layanan tersebut mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dan karyawannya.
Untuk itulah Samsung mengeluarkan layanan Knox berbarengan dengan peluncuran Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Kedua ponsel flagship terbaru Samsung ini memang dirakit khusus untuk langsung pas dengan Samsung Knox yang telah ditingkatkan kemampuannya.
Samsung Knox menawarkan layanan mobile platform yang aman dari satu pihak ke pihak lainnya serta menawarkan fitur perlindungan real time dari potensi serangan berbahaya.
Duet Galaxy S6 dan layanan Knox siap untuk diadopsi perusahaan secara langsung untuk menyederhanakan dan meningkatkan manajemen perangkat mobile.
Selain itu ada juga fitur Find My Mobile yang akan mengamankan perangkat yang hilang dan melindungi informasi pribadi melalui sejumlah layanan, di antaranya dengan pengendalian jarak jauh baru 'Reactivation lock'. Dengan jenis pemindai sidik jari yang ditingkatkan, fitur ini juga menyediakan otentikasi cepat dan menyimpan data enkripsi dalam perangkat dengan aman.
Min Seok Kang, Senior Manager Global Product Planning Samsung bahkan berani mengatakan bahwa Galaxy S6 dan S6 Edge adalah perangkat genggam yang paling aman saat ini.
"Dan dengan adanya layanan Knox dan Find My Mobile dapat menjadi andalan perusahaan untuk mengamankan data-data mereka," ungkapnya saat berbincang dengan wartawan Indonesia di sela Mobile World Congress yang berlangsung di Fira de Barcelona.
Merekrut Punggawa BlackBerry
Untuk mengejar ambisi di pasar korporat, Samsung pun tak cuma melakukan inovasi dari segi layanan. Tetapi juga turut memperkuat tim khusus untuk bersaing di pasar kelas kakap ini.
Salah satunya dengan merekrut mantan bos BlackBerry Gregory Wade. Pria asal Kanada itu sebelumnya adalah bagian penting saat BlackBerry mengecap masa-masa jayanya beberapa tahun lalu.
Di BlackBerry, Wade terakhir menduduki posisi sebagai Senior Vice President & Regional Managing Director East Asia. Sementara di Samsung dia kini menjabat Vice President Enterprise Business Team dan berkantor di Suwon, Gyeonggi-do, Korea Selatan dan telah bergabung sejak akhir tahun 2014.
Wade pun jadi salah satu eksekutif Samsung yang naik panggung saat Galaxy S6 dan S6 Edge diperkenalkan kemarin di Barcelona, selain CEO & Head of IT & Mobile Communications Division Samsung JK Shin. Jadi bisa dibayangkan betapa pentingnya divisi Enterprise yang dipimpin Wade bagi Samsung ke depannya.
Komentar
Posting Komentar